Sejarah Tragedi perang sampit





Sejarah Tragedi Sampit, Dayak Vs Madura

Tragedi perang sampit terjadi Dikalimantan khususnya Di daerah palangkaraya, kalteng, tragedi ini berlangsung Dari Tahun 1972 - 2001 tanggal 25 yang berakhir dengan Perdamaian antara suku dayak dan suku madura, Dan tragedi ini adalah tragedi terparah sepanjang perkelahian antar Suku di Indonesia. Tidak cuman banyak menelan korban jiwa, tapi kesadisan, kengerian kerusuhan ini juga menjadi faktor susahnya untuk dilupain dari fikiran Kita semua masyarakat Indonesia.

Asal Usul Penyebab Terjadinya Tragedi Sampit hingga saat ini masih simpang siur. Ada yang ngomong tragedi ini berawal dari kasus pencurian ayam, kasus perkelahian remaja antar suku, dll. Tapi dari berbagai pendapat itu, saya bisa menyimpulkan bahwa tragedi kerusuhan sampit ini sebenernya berawal dari masalah sepele/kecil yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau jalur hukum, tanpa harus mengorbanin ratusan bahkan ribuan nyawa. tapi masalah2 sepele itu terjadi berulang-ulang dan tanpa penyelesaian yang maksimal, sampe nimbulin suasana yang rentan akan konflik yang lebih besar.

Dari tahun 1972 - 2001 an, udah Terjadi beberapa Kejadian Pertikaian antara Suku madura dan dayak, dibawah ini adalah kejadian-kejadian Yang Terjadi Dari tahun 1972-2001 atas perkelahian suku madura Dan Suku dayak :
  1. 1972, seorang gadis Dayak digodain dan diperkosa sama orang dari Suku Madura
  2. 1982, pembunuhan oleh orang Madura atas seorang suku dayak
  3. 1983, seorang warga Kasongan suku Dayak di bunuh, perkelahian 1 orang Dayak dikeroyok sama 30 orang madura
  4. 1996, seorang gadis Dayak diperkosa di gedung bioskop Panala dan di bunuh dengan kejam oleh orang Madura
  5. 1997, orang Dayak dikeroyok oleh orang Madura dengan perbandingan kekuatan 2:40 orang, dengan skor orang dayak mati sem
  6. 1997, Tumbang Samba, ibukota Kecamatan Katingan Tengah, anak laki-laki namanya Waldi mati terbunuh sama orang suku Madura tukang jualan sate, Si waldi anak laki laki dari suku Dayak mati secara mengenaskan, ditubuhnya ada lebih dari 30 bekas tusukan
  7. 1998, Palangka Raya, orang Dayak dikeroyok sama 4 orang Madura
  8. 1999, Palangka Raya, seorang petugas Tibum (ketertiban umum) dibacok sama orang Madura, pelakunya di tahan di Polresta Palangka Raya
  9. 1999, Palangka Raya, orang Dayak dikeroyok sama beberapa orang Madura, masalah sengketa tanah,2 orang Dayak dalam perkelahian tidak seimbang itu mati semua
  10. 1999, Pangkut, ibukota Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, terjadi perkelahian massal  suku Madura, gara-gara suku Madura memaksa mengambil emas pada saat suku Dayak menambang emas
  11. 1999, Tumbang Samba, terjadi penikaman terhadap suami-isteri bernama IBA oleh 3 (tiga) orang Madura; pasangan itu luka berat. Dirawat di RSUD Dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya, biaya operasi /perawatan ditanggung oleh Pemda Kalteng
  12. 2000, Pangkut, Kotawaringin Barat, 1 keluarga Dayak mati dibantai sama orang Madura, pelaku pembantaian lari, tanpa penyelesaian hukum. Tahun 2000, di Palangka Raya, 1 (satu) orang suku Dayak di bunuh / mati dikeroyok sama suku Madura di depan gedung Gereja Imanuel, Jalan Bangka. Para pelaku lari, tanpa proses hukum.
  13. 2000, Kereng Pangi, Kasongan, Kabupaten Kotawaringin Timur, terjadi pembunuhan terhadap SENDUNG (nama kecil). Sendung mati dikeroyok sama suku Madura, para pelaku kabur / lari, engga tertangkap, karena lagi-lagi sudah lari ke Pulau Madura
  14. 2001, Sampit (17 s/d 20 Februari 2001) warga Dayak banyak terbunuh / dibantai. Suku Madura terlebih dahulu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

light pilar (pilar cahaya)

Bioluminescence